skip to main | skip to sidebar

Bisnis BUnda Azka skrg ^^

www.dbc-network.com/index.php?id=fivit

Bunda azka^^

Unknown
View my complete profile

Keluarga kecil Azka

Keluarga kecil Azka

Kalender Azka^^


Free Blog Content

Jam Azka

Tinggalkan Pesan Yawh^^,,


Free chat widget @ ShoutMix

Menu Azka

  • Cerita Azka (10)
  • cerita Bunda (2)
  • Cerita Mama (2)
  • Ceritaku (3)
  • Info Parenting (4)
  • Kegiatan Azka (6)
  • Kesehatan (3)
  • Perkembangan Azka (1)

Friends

  • adiknya Azka *Jeehan ^^
  • Afif - Duri
  • auntie Bhakti - Jakarta
  • Auntie Loli - Amerika
  • inspire kids Magazine
  • kaka Abbasy - Duri
  • kaka adel - Duri
  • kaka alifah-Duri
  • kaka Andra - Duri
  • kaka cantique - Duri
  • kaka khalisa - Duri
  • kaka najwa - Duri
  • Mama Afif - Duri
  • mama alifah - Duri
  • Mama Zahir - Jabar
  • Nara - Duri
  • om Abdullah Sidik - Malang
  • om Cahyo - Duri
  • tante Fitri - Duri
  • tante lina- Duri
  • tante Novika - Duri
  • tante shandy - Pekanbaru
  • toko naya

Archivo del blog

  • ►  2013 (4)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
  • ►  2012 (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2011 (3)
    • ►  May (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2010 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
  • ►  2009 (13)
    • ►  December (3)
    • ►  October (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (5)
    • ►  April (2)
  • ▼  2008 (20)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ▼  October (7)
      • Imunisasi yg Dianjurkan
      • Sudah 4 Bulan
      • 4 Bulan...
      • Imunisasi Hib
      • Foto Di Studio
      • Tips
      • LEBARAN DI DURI ajah...
    • ►  September (5)

Yang mampirrr....

Wonderful AzKa

Hai... perkenalkan nama ku Azka...setiap hari Bunda akan cerita ngapain aja ya aku ....apa lg senyum,ngompol,merengek,garuk-garuk,tengkurep dan seterusnya hehehe....jadi mari masukkkk....

Azka...

Lagu Azka

Tasya feat. Duta dan Eross - Jangan Takut Gelap.mp3

my Princess Azka...

Lilypie 1st Birthday PicLilypie 1st Birthday Ticker

Friday, October 24, 2008

Imunisasi yg Dianjurkan


Imunisasi yang Dianjurkan
Ada 7 jenis imunisasi yang non-PPI (Program Pengembangan Imunisasi) alias dianjurkan. Meski tak wajib, tentu tak ada salahnya bila kita tetap mengimunisasikan si buah hati, mengingat dampaknya yang berbahaya bila si kecil sampai terkena penyakit yang seharusnya dapat dicekal oleh imunisasi ini.
1. IMUNISASI HIB
Sesuai namanya, imunisasi ini bermanfaat untuk mencekal kuman HiB (Haemophyllus influenzae type B). Kuman ini menyerang selaput otak sehingga terjadilah radang selaput otak yang disebut meningitis. Meningitis sangat berbahaya karena dapat merusak otak secara permanen sampai kepada kematian. Selain mengakibatkan radang selaput otak, kuman ini juga dapat menyebabkan radang paru dan radang epiglotis.
Mula-mula, kuman ini berada di dalam rongga hidung kemudian masuk ke darah dan menyebar sampai ke otak dengan masa inkubasi satu minggu. Gejala yang muncul bisa berupa demam tinggi lebih dari 38,50C, pusing, menggigil, kejang-kejang, dan kesadaran menurun. Bila sudah terjadi serangan harus diatasi dengan segera dan tepat oleh dokter yang memahami betul penyakit ini. Jika meningitis tak diobati dengan baik atau terlambat ditangani, akan menimbulkan gejala sisa, seperti lumpuh, tuli, bahkan kadang tak bisa melihat. Pada banyak anak perkembangannya juga terlambat, bisa retardasi mental atau cerebral palsy. Itulah mengapa, peran imunisasi HiB dalam mencekal penyakit ini sangatlah penting.
Usia & JumlahPemberian:
Diberikan sebanyak 4 kali, yaitu pada usia 2, 4, 6, dan 15 atau 16 bulan. Bila terlambat diberikan, semisal hingga usia 5 bulan belum diimunisasi, maka dapat diberikan di usia 6 bulan dan 15 atau 16 bulan.
Efek Samping:
Umumnya muncul demam ringan yang akan reda dengan sendirinya.
Tingkat Kekebalan:
Efektivitasnya mencapai 97-99%.
Indikasi Kontra:
Tak dapat diberikan pada anak yang sakit atau kekebalannya sedang menurun untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi.
2. Imunisasi PCV
Jenis imunisasi ini tergolong baru di Indonesia. PCV atau Pneumococcal Vaccine alias imunisasi pneumokokus memberikan kekebalan terhadap serangan penyakit IPD (Invasive Peumococcal Diseases), yakni meningitis (radang selaput otak), bakteremia (infeksi darah), dan pneumonia (radang paru). Ketiga penyakit ini disebabkan kuman Streptococcus Pneumoniae atau Pneumokokus yang penularannya lewat udara. Gejala yang timbul umumnya demam tinggi, menggigil, tekanan darah rendah, kurang kesadaran, hingga tak sadarkan diri. Penyakit IPD sangat berbahaya karena kumannya bisa menyebar lewat darah (invasif) sehingga dapat memperluas organ yang terinfeksi. Diperlukan imunisasi Pneumokukus untuk mencekal penyakit ini.
Usia & Jumlah Pemberian:
Dapat diberikan sejak usia 2 bulan, kemudian berikutnya di usia 4 dan 6 bulan. Sedangkan pemberian ke-4 bisa dilakukan saat anak usia 12-15 bulan atau ketika sudah 2 tahun.
Bila hingga 6 bulan belum divaksin, bisa diberikan di usia 7-11 bulan sebanyak dua dosis dengan interval pemberian sedikitnya 1 bulan. Dosis ke-3 dapat diberikan pada usia 2 tahun. Atau hingga 12 bulan belum diberikan, vaksin bisa di berikan di usia 12-23 bulan sebanyak dua dosis dengan interval sedikitnya 2 bulan.
Efek Samping:
Biasanya muncul demam ringan, kurang dari 380c, rewel, mengantuk, nafsu makan berkurang, muntah, diare, dan muncul kemerahan pada kulit. Reaksi ini terbilang umum dan wajar karena bisa hilang dengan sendirinya.
IPD Sepintas KILAS
* Meningitis
Terjadi peradangan di meninges/membran di sekitar otak dan urat saraf tulang belakang. Selain kuman Pneumokokus, bisa juga disebabkan kuman Haemophilus influenzae type B, tetapi yang paling sering adalah bakteri Pneumokokus. Bila sudah menyerang otak, 17% penderita akan meninggal dalam waktu 48 jam setelah serangan terjadi. Hanya 50% kemungkinan penderita bisa diselamatkan. Awalnya, bakteri ini berkolonisasi di mukosa nasofaring, yakni lapisan di rongga di sekitar hidung dan tenggorokan. Saat daya tahan tubuh anak menurun, bakteri akan masuk ke aliran darah dan mencapai meningen (selaput otak) sehingga terjadilah infeksi.
* Bakteremia
Bila sudah terjadi infeksi Pneumokokus di dalam aliran darah, maka anak sangat rentan terserang infeksi di organ lain. Gejala yang muncul umumnya menggigil, suhu badan tinggi, rewel, kemerahan pada kulit dan bintik merah. Bila tak ditangani dengan baik, bakteremia akan diikuti dengan sepsis, yakni infeksi di berbagai organ tubuh yang bisa berujung pada kegagalan fungsi organ (multiorgan failure).
* Pneumonia
Di hari ke-3 serangan akan muncul demam tinggi, menggigil, sakit di dada, sakit perut, kemudian diikuti batuk dan sesak napas. Gejala lain yang bisa muncul adalah tarikan napas yang melebihi angka normal. Pada bayi melebihi 60 tarikan, sedangkan pada anak di atas 1 tahun melebihi 50 tarikan napas. Sekitar 10-20% penderita pneumonia sudah mengalami bakteremia sehingga sulit sekali diobati. Diperkirakan 4 bayi meninggal setiap menit karena penyakit ini.
3. Imunisasi MMR
Memberikan kekebalan terhadap serangan penyakit Mumps (gondongan/parotitis), Measles (campak), dan Rubella (campak Jerman). Terutama buat anak perempuan, vaksinasi MMR sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya rubela pada saat hamil. Sementara pada anak lelaki, nantinya vaksin MMR mencegah agar tak terserang rubela dan menulari sang istri yang mungkin sedang hamil. Penting diketahui, rubela dapat menyebabkan kecacatan pada janin.
Sayangnya, kini banyak orangtua ragu mengimunisasikan anaknya lantaran tersebar berita bahwa imunisasi MMR menyebabkan autisme pada anak. Padahal, sampai saat ini belum ada pembuktian secara ilmiah mengenai keterkaitan antara MMR dan autisme. Jadi, mengapa harus takut?
+ Usia & Jumlah Pemberian:
Diberikan 2 kali, yaitu pada usia 15 bulan dan 6 tahun. Jika belum mendapat imunisasi campak di usia 9 bulan, maka MMR dapat diberikan di usia 12 bulan, dan diulangi pada umur 6 tahun.
Catatan:
Bila orangtua khawatir atau anak menunjukkan keterlambatan bicara dan perkembangan lainnya, pemberian imunisasi MMR dapat ditunda hingga anak berusia 3 tahun. Bila semua proses tumbuh kembangnya tak ada masalah alias normal, vaksin MMR dapat diberikan kepada anak.
+ Efek Samping:
Beberapa hari setelah diimunisasi, biasanya anak mengalami demam, timbul ruam atau bercak merah, serta terjadi pembengkakan di lokasi penyuntikan. Namun tak perlu khawatir karena gejala tersebut berlangsung sementara saja. Demamnya pun dapat diatasi dengan obat penurun panas yang dosis pemakaiannya sesuai anjuran dokter.
MMR = Gondongan, Campak, & Campak Jerman
* Gondongan
Penyakit infeksi akut akibat virus mumps ini sering menyerang anak-anak, terutama usia 2 tahun ke atas sampai kurang lebih 15 tahun. Ada beberapa lokasi yang diserang seperti kelenjar ludah di bawah lidah, di bawah rahang, dan di bawah telinga (parotitis). Masa inkubasi sekitar 14-24 hari setelah penularan yang terjadi lewat droplet. Awalnya muncul demam (bisa sampai 39,50C), disertai pusing, mual, nyeri otot atau pegal terutama di daerah leher, lesu dan lemah. Sehari kemudian tampak bengkak di bawah telinga sebelah kanan dan kemudian menjalar ke sebelahnya.
Karena gondongan bersifat self-limiting disease (sembuh sendiri tanpa diobati), pengobatan dilakukan sesuai gejala simptomatik. Disamping meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan makanan bergizi dan cukup istirahat. Biasanya dokter juga akan memberi antibiotik untuk mencegah terjadi infeksi kuman lain. Sebenarnya, jika daya tahan tubuh bagus, anak tak akan tertular. Dan jika sudah sekali terkena, gondongan tak akan berulang.
* Campak
Lihat h.16
* Campak Jerman
Campak Jerman atau rubella berbeda dari campak biasa. Pada anak, campak Jerman jarang terjadi dan dampaknya tak sampai fatal. Kalaupun ada biasanya terjadi pada anak yang lebih besar, sekitar usia 5-14 tahun. Hanya gejalanya yang hampir sama seperti flu, batuk, pilek dan demam tinggi. Nafsu makan penderita juga biasanya menurun karena terjadi pembengkakan limpa. Namun, bercak merah yang timbul tak sampai parah dan cepat menghilang dalam waktu 3 hari.
4. Imunisasi Influenza
Influenza merupakan penyakit infeksi saluran napas yang disebabkan virus. Penyakit ini dapat menular dengan mudah karena virusnya bisa menyebar lewat udara yang bila terhirup dan masuk ke saluran pernapasan kita langsung tertular.
Sebenarnya, influenza tergolong ringan karena sifatnya yang self-limiting disease alias bisa sembuh sendiri tanpa diobati. Penderita hanya perlu beristirahat, banyak minum air putih, dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi seimbang.
Akan tetapi, influenza bisa berisiko pada anak-anak tertentu. Di antaranya, penderita asma dan penyakit paru-paru kronis lainnya, penderita leukemia, thalassemia, dan jantung bawaan. Juga, anak yang mendapat terapi obat golongan kortikosteroid dan penderita kanker. Anak-anak yang berisiko tinggi ini, jika sampai terkena influenza, daya tahan tubuh mereka akan sangat menurun sehingga penyakit utamanya bertambah parah. Karena itulah, anak-anak ini perlu mendapatkan vaksinasi influenza.
* Usia & Jumlah Pemberian:
Dapat diberikan sejak usia 6 bulan yang kemudian diulang setiap tahun, lantaran vaksinnya hanya efektif selama 1 tahun.
* Efek Samping:
Muncul demam ringan antara 6-24 jam setelah suntikan. Atau, muncul reaksi lokal seperti kemerahan di lokasi bekas suntikan. Namun tidak usah khawatir karena reaksi tersebut akan hilang dengan sendirinya.
* Tanda Keberhasilan:
Sulit dilihat karena tidak kasat mata.
* Tingkat Kekebalan:
Sebagaimana imunisasi lainnya, tingkat proteksi tak sampai 100%. Terlebih pada penyakit influenza, ada kemungkinan virus yang beredar di masyarakat sudah mengalami mutasi (perubahan sifat), atau jenis virus yang sedang menginfeksi anak tak dapat dicegah oleh vaksin influenza yang diberikan.
5. Imunisasi Tifoid
Ada 2 jenis vaksin tifoid yang bisa diberikan ke anak, yakni vaksin oral (Vivotif) dan vaksin suntikan (TyphimVi). Keduanya efektif mencekal demam tifoid alias penyakit tifus, yaitu infeksi akut yang disebabkan bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini hidup di sanitasi yang buruk seperti lingkungan kumuh, dan makanan-minuman yang tidak higienis. Dia masuk melalui mulut, lalu menyerang tubuh, terutama saluran cerna.
Gejala khas terinfeksi bakteri tifus adalah suhu tubuh yang berangsur-angsur meningkat setiap hari, bisa sampai 400c. Basanya di pagi hari demam akan menurun tapi lalu meningkat di waktu sore/malam. Gejala lainnya adalah mencret, mual berat, muntah, lidah kotor, lemas, pusing, dan sakit perut, terkesan acuh tak acuh bahkan bengong, dan tidur pasif (tak banyak gerak). Pada tingkat ringan atau disebut paratifus (gejala tifus), cukup dirawat di rumah. Anak harus banyak istirahat, banyak minum, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum antibiotik yang diresepkan dokter. Tapi kalau berat, harus dirawat di rumah sakit. Penyakit ini, baik ringan maupun berat, harus diobati hingga tuntas untuk mencegah kekambuhan. Selain juga untuk menghindari terjadi komplikasi karena dapat berakibat fatal.
Namun pencegahan tetaplah yang terbaik, terlebih Indonesia merupakan negara endemik penyakit tifus.
* Usia & Jumlah Pemberian:
Vaksin suntikan diberikan satu kali kepada anak umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun. Pengulangan ini perlu mengingat serangan penyakit tifus bisa berulang, ditambah banyaknya lingkungan yang tidak higienis dan kurang terjaminnya makanan yang dikonsumsi anak.
Sementara vaksin oral diberikan kepada anak umur 6 tahun atau lebih.
* Efek Samping
Umumnya berupa bengkak, nyeri, ruam kulit, dan kemerahan di tempat suntikan. Juga bisa muncul demam, nyeri kepala/pusing, nyeri sendi, nyeri otot, nausea (mual), dan nyeri perut (jarang dijumpai). Efek tersebut akan hilang dengan sendirinya.
6. Imunisasi Hepatitis A
Penyebaran virus hepatitis A (VHA) sangat mudah. Penderita akan mengeluarkan virus ini saat meludah, bersin, atau batuk. Bila virus ini menempel di makanan, minuman, atau peralatan makan, kemudian dimakan atau digunakan oleh anak lain maka dia akan tertular. Namun, untuk memastikan apakah anak mengidap VHA atau tidak, harus dilakukan tes darah.
Masa inkubasi berlangsung 18-50 hari dengan rata-rata kurang lebih 28 hari. Setelah itu barulah muncul gejala seperti lesu, lelah, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, rasa tak enak di bagian kanan atas perut, demam, merasa dingin, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan batuk. Biasanya berlangsung 4-7 hari. Selanjutnya, urine mulai berwarna lebih gelap seperti teh. Biasanya kuning ini menghilang dalam 2 minggu. Tak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A, karena sesungguhnya penyakit ini dapat sembuh sendiri. Pengobatan dilakukan hanya untuk mengatasi gejala seperti demam dan mual. Selebihnya, anak harus banyak istirahat dan mengonsumsi makanan bergizi.
Meski tak separah hepatitis B, bukan berarti kita boleh menganggap remeh hepatitis A. Pasalnya, penyakit yang kerap disebut penyakit kuning ini, bisa menjadi berat bila terjadi komplikasi. Jadi, pencegahan tetap diperlukan, yakni dengan pemberian imunisasi hepatitis A. Disamping, menjaga lingkungan agar selalu bersih dan sehat, termasuk kebersihan makanan dan minuman.
+ Usia & Jumlah Pemberian:
Dapat diberikan saat anak berusia 2 tahun, sebanyak 2 kali dengan interval pemberian 6-12 bulan.
+ Efek Samping:
Umumnya, tak menimbulkan reaksi. Namun, meski sangat jarang, dapat muncul rasa sakit pada bekas suntikan, gatal, dan merah, disertai demam ringan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari.
+ Tingkat Kekebalan:
Efektif mencekal hingga 90%.
7. Imunisasi Varisela
Memberikan kekebalan terhadap cacar air atau chicken pox, penyakit yang disebabkan virus varicella zooster. Termasuk penyakit akut dan menular, yang ditandai dengan vesikel (lesi/bintik berisi air) pada kulit maupun selaput lendir. Penularannya sangat mudah karena virusnya bisa menyebar lewat udara yang keluar saat penderita meludah, bersin, atau batuk. Namun yang paling potensial menularkan adalah kontak langsung dengan vesikel, yaitu ketika mulai muncul bintik dengan cairan yang jernih. Setelah bintik-bintik itu berubah jadi hitam, maka tidak menular lagi.
Awalnya, anak mengalami demam sekitar 3-7 hari tapi tidak tinggi. Barulah kemudian muncul bintik-bintik. Meski dapat sembuh sendiri, anak tetap perlu dibawa ke dokter. Selain untuk mencegah bintik-bintik tidak meluas ke seluruh tubuh, juga agar tak terjadi komplikasi yang bisa berakibat fatal. Sebaiknya penderita dipisahkan dari anggota keluarga lainnya untuk mencegah penularan. Minta anak untuk tidak menggaruk agar tak menimbulkan bekas luka. Atasi rasa gatalnya dengan bedak yang mengandung kalamin. Tingkatkan daya tahan tubuhnya dengan asupan makanan bergizi.
Usia & Jumlah Pemberian:
Diberikan sebanyak 1 kali yakni pada usia antara 10-12 tahun.
Efek Samping:
Umumnya tak terjadi reaksi. Hanya sekitar 1% yang mengalami demam.
Tingkat Kekebalan:
Efektivitasnya bisa mencapai 97%. Dari penelitian terhadap 100 anak yang diimunisasi varisela, hanya 3 di antaranya yang tetap terkena cacar air, itu pun tergolong ringan.
Vaksin Kombinasi
Hemat waktu dan biaya, namun tetap efektif.
Sesuai namanya, vaksin kombinasi berarti gabungan beberapa jenis vaksin yang disuntikkan sekaligus, seperti vaksin DTP dan MMR. Beberapa tahun yang lalu, diluncurkan pula vaksin kombinasi DPT/HB atau Tritanrix dan DpaT/HiB atau Infanrix/HiB.
DPT/HB atau Tritanrix
Merupakan gabungan antigen untuk difteri, tetanus, pertusis (DTP) dan hepatitis B (HB). Tingkat efektivitasnya, berdasarkan penelitian, mencapai hampir di atas 90%. Dari penelitian, respons imun bayi setelah menyelesaikan tiga dosis vaksinasi dasar, yaitu antibodi antidifteri 99,7%, antibodi antitetanus 100%, antibodi antipertusis 97,7%, dan antibodi antiHB 99,2%. Sementara efek sampingnya hampir sama dengan reaksi yang ditimbulkan oleh imunisasi DTP. Adapun jadwal pemberiannya sama dengan imunisasi DTP, yaitu usia 2, 4, dan 6 bulan.
DpaT/HiB atau Infanrix/HiB.
Memberikan perlindungan terhadap 4 jenis penyakit berbahaya sekaligus, yaitu difteri, pertusis, tetanus, dan penyakit-penyakit akibat HiB. Vaksin kombinasi ini dapat memberikan kekebalan hingga anak berumur 5 tahun. Jadwal pemberiannya juga sama dengan imunisasi DTP, yaitu usia 2, 4, dan 6 bulan, dilanjutkan pada usia 18 bulan.
BANYAK UNTUNGNYA
Dengan adanya vaksin kombinasi, banyak keuntungan yang dapat diperoleh. Di antaranya:
r Hemat Waktu
Vaksin yang dikombinasi memiliki jadwal imunisasi primer yang hampir sama. Yang dimaksud imunisasi primer adalah imunisasi yang dilakukan pada usia kurang dari 12 bulan. Dengan demikian, akan mempersingkat jadwal imunisasi, yang seharusnya 6 kali (DPT 3x + HB 3x atau HiB 3x) menjadi 3 kali.
* Jumlah Suntikan Berkurang
Otomatis, jumlah suntikan yang diterima si kecil pun berkurang menjadi 3 kali suntikan, sehingga mengurangi trauma kesakitan pada bayi.
* Hemat Biaya
Dari biaya konsultasi dokter, harga vaksin, sampai biaya administrasi dan transportasi.
* Kecil Risiko Tertular Penyakit
Dengan berkurangnya jumlah kunjungan ke dokter atau rumah sakit, tentu akan berkurang pula risiko tertular penyakit dari pasien di RS.

Vaksin
Keterangan
Hepatitis B
HB diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 3-6 bulan. Interval dosis minimal 4 minggu.
Polio
Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS OPV diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain).
BCG
Diberikan sejak lahir. Apabila umur >3 bulan harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.
DTP
Diberikan pada umur >6 minggu, DTwP atau DTaP atau secara kombinasi dengan Hep. B atau HiB. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun. Umur 12 tahun mendapat TT pada program BIAS SD kelas VI.
Hib
Diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2 bulan. Diberikan terpisah atau kombinasi.
Campak
Campak-1 umur 9 bulan, campak-2 diberikan pada program BIAS pada SD kelas 1, umur 6 tahun.
MMR
MMR dapat diberikan umur 12 bulan, apabila belum mendapat campak 9 bulan. Umur 6 tahun diberikan untuk ulangan MMR maupun catch-up immunization.
Pnemokokus (PCV)
Pada anak yang belum mendapatkan PCV pada umur >1 tahun PCV diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Pada umur 2-5 tahun PCV diberikan satu kali.
Influenza
Umur <8 tahun yang mendapat vaksin influenza trivalen (TIV) pertama kalinya harus mendapat 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
Hepatitis A
Hepatitis A diberikan pada umur >2 tahun, dua kali dengan interval 6-12 bulan.
Tifoid
Tifoid polisakarida injeksi diberikan pada umur >2 tahun, diulang setiap 3 tahun.
Sumber : Nakita
Posted by Unknown at 6:54 AM No comments:
Labels: Kesehatan

Sunday, October 19, 2008

Sudah 4 Bulan

aloha...
hi azka skrg udh bisa tertawa terbahak-bahak lho klo diajak main dan bercanda sama mama dan papa. Hari ini azka banyak main sama mama dan papa...tadi pagi azka dikunjungi bu de Tika dan pak de Bambang plus mas bayu. Azka sempet disyuting lho...buat kaka dela dan kaka mita kata pak de, mereka ga bisa ikut karena harus les. Azka tadi ditengkurepin papa...skrg azka udh bisa lho angkat2 pantat hampir bisa tengkurep sendiri kata mama...(kata temen mama, azka agak endut jd agak susah ngangkat pantat bwt tengkurep hehehe). Trus azka kalau diajak ngobrol udh bisa cerita lho....hehehe...mmm palg skrg excited bgtt liat buku (tapi tadi azka sempet maem kertas majalah ayah bunda mama...papa tertawa geli).
Hari-hari mama akan semakin heboh karena azka skrg udh bisa geser-geser (jadi tu skrg kasurnya dipagarin bantal guling). Tadi ja azka udh bisa balik tengkurep sendiri tapi blm bisa langsung angkat kepala sendiri...(mama said : keberatan kepala tu azka hahaha).
Tadi sore azka jalan-jalan ke play ground nya dempo lowh...ntr ya dipostingin mama foto-fotonya. Azka suenenggg bgttt disana. Azka smpt naik bebek putar (karena mama pusing jd cm sbentar). Trus naik Ayunan, perosotan sama mama (papa takut klo harus sambil gendong azka main perosotan). Disana kami bertemu dgn om wandi dan tante iie plus syihan tentunya hehehe..azka seneng mode on. trus pulang deh...ya deh mama cape mo bobo dulu sama azka...mpe ketemu di ceritaku selanjutnya yah...
Posted by Unknown at 10:24 AM No comments:
Labels: Info Parenting

4 Bulan...

Jalan di Mp eh nemu artikel ini pas bgtt smaa Azka...mmg menakjubkan perkembangannya...
jadi terharu....mama love azka....
TUMBUH KEMBANG BAYI BULAN KE-4 MERASAKAN EMOSI
"Bersikap ceria di hadapan bayi meskipun Anda sedang kesal pada sesuatu"
Emosi
* Melewati usia 3 bulan reaksi emosi bayi sudah lebih jelas. Jika ada keinginan yang tak terpenuhi, si kecil bisa mengomunikasikannya dengan gerak tubuh, rengekan atau tangisan yang beritmis, serta mimik muka. Adakalanya emosi yang muncul -karena rasa marah dan kecewa- ditampakkan dengan berlebihan seperti berteriak-teriak dan perlu waktu untuk menenangkannya. Orangtua dapat membangun emosi positif dengan berusaha jeli memahami apa kebutuhan bayinya dan harus sering mengajaknya bicara pada setiap kesempatan. Berikan stimulasi setiap berinteraksi dengan anak.
* Bayi sudah bisa merasakan emosi orangtuanya yang sedang sedih, marah, letih dan sebagainya. Umpamanya, saat si kecil berceloteh lantas ibu mengeluarkan suara dengan intonasi tinggi, ia akan diam. Bayi yang memiliki gangguan emosi justru cuek pada apa yang terjadi di sekelilingnya. Kalau ini yang terjadi, sering-seringlah mengajak si kecil bermain, ngobrol, mendongeng, dan lain sebagainya. Dengan begitu, setidaknya ada rangsangan ke otak si kecil untuk bisa fokus ke satu hal yang tengah dihadapinya.
* Bayi sudah mengenali raut wajah kedua orangtuanya. Maka itu, perlihatkan wajah yang selalu ceria padanya. Hal ini akan memberi pengaruh pada keceriaannya juga. Wajah cemberut dan kesal yang kerap diperlihatkan pada bayi, hanya akan membuatnya juga jadi mudah marah.
Motorik kasar
* Bila ditengkurapkan, bayi dapat mengangkat dada dan menopang dengan kedua tangannya. Terkadang, ia pun menumpu pada kedua kakinya. Otot leher yang semakin kuat, memungkinkan bayi untuk menegakkan kepala dan menggoyangkan kepalanya. Bila otot leher bayi masih terkulai lemas maka perlu dicurigai.
* Bila didudukkan dengan dipangku, kepalanya dapat tegak. Curigai bila kepalanya lemas terjatuh atau menunduk.
* Sudah berguling atau tengkurap-telentang sendiri. Beberapa bayi masih perlu bantuan untuk itu. Ini masih wajar. Saat tubuhnya miring-miring, coba bantu dia membalikkan badannya. Waspadai bila menaruhnya di tempat tidur karena dengan kemampuannya yang baru ini, ia berisiko terjatuh bila tidak diawasi.
* Ketika bayi telungkup, berikan mainan berbunyi di hadapannya agar ia berusaha mengangkat kepala. Ini juga melatih kekuatan otot leher yang diperlukan saat ia belajar duduk nantinya dan untuk belajar meraih mainannya. Jangan sering menggendongnya, lebih baik taruh bayi di tempat tidurnya agar banyak bereksplorasi.
* Bayi sudah diajar untuk didudukkan. Contoh, dari posisi telentang, kita bisa menarik kedua tangannya perlahan sehingga ia seolah-olah dalam posisi duduk. Sudah memungkinkan juga untuk memosisikan bayi duduk saat digendong, dipangku atau diletakkan di kereta dorong bayi.
Motorik halus
* Bila diberikan mainan, bayi dapat menggenggam dan memainkannya.
* Dapat meraih benda.
* Memasukkan tangan ke mulut dengan mainan atau benda.
* Bola mata mengikuti arah benda yang digerakkan dihadapannya tanpa diikuti gerakkan kepala.
Kognitif
* Aktif memerhatikan orang yang ada di dekatnya atau yang mengajaknya bicara atau objek yang berada di dekat/dalam pandangannya. Mulai ada ketertarikan untuk mengamatinya.
* Bermain dengan mainan kerincingan atau memainkan tangan, kaki maupun jari-jari tangan dan kakinya.
* Mencari sumber suara dan mengeskplorasi rasa dengan menggunakan tangan dan mulut.
Bahasa
Respons bayi sudah lebih kompleks. Untuk mengungkapkan perasaan, ia tak hanya mengeluarkan bunyi-bunyian vokal maupun diftong (ai, oi, au), tapi juga dibarengi gerakan anggota tubuh. Misal, saat ia mendengar bunyi, ia akan menggerakkan mata atau tubuhnya mencari sumber suara tadi. Ketika diajak bicara, bayi tampak serius memerhatikan dan mengamati orang yang mengajaknya bicara itu.
Tangisannya pun sudah bervariasi. Ada perbedaan pada tangisan saat lapar, kesal, marah, mengantuk, dan sebagainya. Ia juga sudah bisa menjerit-jerit. Lantaran itu, orangtua harus peka dengan apa yang tengah dibutuhkan bayi.
Perkembangan psikososial
* Mampu berinteraksi dan berkomunikasi secara beragam. Contoh, ketika diajak bicara, ia memberi respons berupa suara atau tingkah yang memperlihatkan kesenangan maupun ketidaksenangan. Jika ada hal yang menurutnya menyenangkan, ia bisa tersenyum bahkan tergelak tertawa.
* Menyukai permainan yang bersifat sosial atau permainan yang bersenda gurau, seperti main cilukba.
* Kontak mata semakin intens dan bola matanya dapat mengikuti arah pergerakan objek. Secara visual, bayi sudah mengenali orangtuanya.
* Bisa menarik perhatian. Antara lain dengan tertawa keras, menjerit, menghentakkan badan, menendangkan kaki, main ludah dan lainnya.
* Memberi respons dengan menoleh pada suara yang menarik perhatiannya. Ada keinginannya untuk digendong oleh orang yang mendekatinya.
Ukuran Tubuh
Berat badan antara 4,7-6,7 kg, panjang badan sekitar 57,8 -63,7 cm dan lingkar kepala antara 38-44 cm.

Sumber : Dedeh Kurniasih. Foto: Ferdi/NAKITA
Konsultan Ahli:
dr. Rini Sekartini, Sp.A(K)
dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Posted by Unknown at 8:53 AM No comments:
Labels: Cerita Azka

Monday, October 13, 2008

Imunisasi Hib


Ini bukan azka yang difoto hehehe (ikut2an bunda afif nie xixi)

Pagi tadi for the 1st time azka di imunisasi di medical. Imunisasi kali ini adalah Hib 1,Polio 3,DPT2 harusnya bulan agustus di dokterku dr Razak Spa di Mataram tapi, waktu itu Hib nya kosong jadi azka hanya imunisasi polio 2 aja. Akhirnya hib nya lanjut di medical Duri aja. 

Pertama masuk ruangan ka Erna (suster yg imunisasiin azka) woaaaa rame bgttt penuh dengan bayi dan balita yang mo di imunisasi jg. Wah azka cuma bengong aja liat bayi-bayi yang ada disana termasuk yang seumuran azka hehehe...azka sempet tertidur dipangkuan mama tapi, waktu azka ditaruh mama di tempat tidur ruang imunisasi (setelah nama azka dipanggil) azka bangun dan nangis duluan, pas liat bu bidan azka diem lg...mama sempet deg-deg an abis liat bayi lain pada teriak habis di imunisasi terutama yang disuntik. Mama berdoa semoga azka ga nangis yang kebangetan. Doa mama untuk azka...moga azka kuattt...aminnn

Ternyata emg azka dari awal imunisasi mpe sekarang nangisnya irit "sukurrr deh" kata mama hehehe..,jadi pas disuntik azka nangis hoaaaaaaaaaaaaa setelah digendong mama akhirnya azka tenang juga. Kata papa "woaaaa azka jagoan yah....hehehe" oia berat azka sekarang 6400 gram dan tinggi 62cm...alhamdulillah moga azka slalu sehat, aminnnn doa mama dan papa slalu menyertai azka....

Ternyata sorenya reaksi imunisasi Hib azka mulai bereaksi azka jadi rewel merengekkk terus dan badan azka agak lemas dan hangat. Pengen slalu digendong mama. Sampai papa juga khawatir liat azka yang rewel. Akhirnya setelah di kasi paracetamol azka jadi lebih tenang (walo sakit azka tetep nonton tv ;p). Malah sekarang ketiduran dari habis maghrib tadi. Moga besok azka udah sehat lagi aminnn...Menurut artikel yang mama baca reaksi sehabis imunisasi hib adalah kemerahan pada bekas suntikan, atau demam dan panas selama 24 jam dan biasanya hilang sampai 2 atau 3 hari. Sepertinya azka termasuk golongan yang terkena demam, karena daerah suntikannya ga merah. Moga azka cpt sembuh...aminnnnn karena kalo azka sakit mama sedih....

oke sampai sini dulu yah sampe ketemu di cerita azka selanjutnya..

Posted by Unknown at 8:40 AM 1 comment:
Labels: Kesehatan

Sunday, October 12, 2008

Foto Di Studio

Ini Beberapa foto liburan kami dipekanbaru...(kasian liburan ko ke pekanbaru ck..ck)





Kemarin azka baru pulang dari liburan pendek ke pekanbaru. Papa ngajakin azka bobo di hotel Jatra. Mama seneng bgtt karena bisa renang jg akhirnya (semenjak azka didalam perut mama, mama jadi ga pernah sempat berenang). Waktu mama berenang azka dijagain papa. Selama disana azka diajak keliling mall mana lagi kalo bukan mall pekanbaru, SKA mall, dan Ciputra mall...,azka sempet bt..azka cape susah bobo nya di mall berisikkkk bgtt deh...,di hotel azka suka nangis kalo mama ga ada disamping azka (kata mama mungkin karena suasana baru). Tapi gimanapun caranya azka tetep bisa bobo min 16 jam. Digendong mama pun sambil jalan azka ketiduran. Terkadang sambil mimik ASI hehehe...kata papa azka pelorrr.



Liburan kali ini kaya nya temanya sama shoping. Azka jg dibeliin baju baru lho sama mama hehehe,...dan sempat juga bergaya di M studio walau papa sempet bt cuz mo cepet-cepet pulang. Waktu di studio azka tidur dipelukan mama (memang sebenarnya waktu tdur azka ni ;p). Tapi mama bandel ni bangunin azka buat foto. Akhirnya foto pertama azka jadi berwajah kaget, trus ada yang tengkurep jg tapi sayang di tengah sesi pemotretan azka kejedut lantai huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa azka teriak sejadinya sampai mama panik dan menyuruh om fotographer nya berhenti motoin azka.....sakitttt deh kepala azka terbentur lantai. Mama ga sadar kalo azka baru belajar tengkurep dan suka menjatuhkan kepala kalau kecapean mengangkat kepala....mama nakal niii....,tapi azka jagoan di mimi'in sebentar udh charming lagi dan telerrrr bobo lg heheehe..



udh dulu ya ceritanya azka mau bobo soalna besok mo imunisasi, imunisasi pertama azka di medical nie...moga lancar ya dan semua imunisasi yang dibutuhkan ada,aminnn....


Posted by Unknown at 10:30 AM 2 comments:
Labels: Kegiatan Azka

Monday, October 6, 2008

Tips

Karena aku slalu bermasalah dengan kulit makanya mama mengambil artikel ttg gangguan-gangguan kecil pada bayi (termasuk gangguan kulit) di situs nakita...

GANGGUAN-GANGGUAN KECIL YANG TAK BERBAHAYA

Para ibu biasanya gampang cemas dan khawatir bila mendapati adanya gangguan-gangguan pada bayinya. Kendatipun gangguan tersebut sebenarnya sepele saja alias tak membahayakan bayi

Seperti dikatakan Dr. H. Adi Tagor, Sp.A, DSH., "Gangguan-gangguan kecil yang sering menimbulkan kekhawatiran ini umumnya tak berbahaya." Lain halnya kalau memang mengkhawatirkan, sebaiknya hubungi dokter. "Tapi kalau bayinya tenang-tenang saja, nggak perlulah khawatir," ujar staf medik pada RS Pondok Indah Jakarta ini. 


Nah, apa saja gangguan-gangguan kecil tersebut? Silakan simak penjelasan di bawah ini: 


* Gangguan Kulit Kepala. 


Pada bayi yang dilahirkan secara normal sering dijumpai adanya gesekan-gesekan di kulit kepala. Sehingga timbul lecet, merah-merah, dan kadang sedikit bernanah. Ini normal saja. Diberi obat antiseptik juga akan hilang sendiri. 


Yang juga sering dijumpai ialah munculnya benjolan-benjolan di kulit kepala. Benjolan ini ada yang berisi cairan, juga ada yang isinya darah. Namun kedua-duanya tak berbahaya, kecuali pada kelahiran yang sangat sulit atau kelahiran dengan vacuum. Benjolan ini terjadi lantaran adanya tekanan di jalan lahir dan akan hilang sendiri. 


Selain itu, kerak di kulit kepala. Biasanya akan hilang sendiri, kecuali terjadi infeksi. (Lihat nakita No.26/I/2 Oktober 1999, halaman 10-11.) 


* Biang Keringat. 


Adanya bintik-bintik merah kuning seperti jarum pentul di kulit, khususnya di sekitar hidung. Ini sama sekali tak berbahaya. Penyebabnya ialah kelenjar yang waktu bayi dalam kandungan tertutup, kini mulai membuka. Kulit kepala bayi memiliki kelenjar keringat, kelenjar lemak, dan kelenjar akar rambut yang semuanya belum bekerja saat bayi ada di kandungan. 


Setelah bayi lahir, kelenjar ini kadang-kadang masih tertutup oleh lilin yang ada di kandungan. Lilin tersebut berfungsi melindungi bayi di dalam air ketuban (vermix). Kadang lama hilangnya. Makanya si bayi yang baru lahir ini harus dimandikan secara profesional oleh bidan atau suster. Sehingga segala kotoran dari kandungan ini dibersihkan tanpa melakukan over scrubbing (penggosokan berlebihan). Sebab, gosokan berlebih sampai mengkikis kulit ari akan menyebabkan bahaya hilangnya daya tahan kulit. 


Penggunaan sabun yang kurang tepat juga bisa menghilangkan daya tahan kulit bayi. Karena itu, hati-hatilah memilih sabun. 


Kadang biang keringat juga bergabung menjadi bercak merah besar. Banyak muncul di muka, lipatan leher, dan badan. Paling banyak di daerah yang dibungkus pakaian terlalu ketat semisal gurita atau diapers. Namun biang keringat ini juga tak membahayakan. Selain dengan mandi yang bersih, pakaian yang dikenakan pada bayi juga harus dari bahan ringan dan tak terlalu tebal. 


* Kulit Kering. 


Biasanya merupakan turunan yang ada hubungannya dengan eksema. Gunakan sabun yang mengandung minyak alami saat memandikan bayi. Bisa juga ditambahkan minyak mandi yang dicampurkan dalam air mandi. Untuk menahan kelembaban kulit, bisa digunakan baby oil atau skin lotion maupun krim pelembab lainnya. Sebaiknya hubungi dokter untuk mendapatkan krim pelembab yang tepat. 


* Ruam Pipi. 


Ada bayi yang memiliki pipi merah, namun ada yang merahnya kasar dan berbintik-bintik. Penyebabnya bisa karena makanan yang dimuntahkan si bayi mengenai pipi atau akibat tetesan makanan/ASI/susu. Jika tak langsung dibersihkan, kelenjar pipi bayi akan bereaksi berlebihan. Cara membersihkannya dengan kapas yang sudah dibasahi air hangat. 


Jangan lupa untuk mengganti alas tidur bayi bila terkena muntahan seperti sarung bantal dan seprei. Soal penggunaan alas tidur ini agar diperhatikan benar bahannya. Sebab, kulit pipi, tangan dan kaki hampir selalu teriritasi bila berkontak dengan bahan wol atau sintetis, kecuali kapas. Bila ada kulit yang mengelupas lantaran gesekan pada alas tidur, harus segera diberikan perawatan khusus karena bisa terjadi infeksi. 


* Tanda di Kulit. 


Yang sering muncul ialah bercak biru yang luas (mongolian blue spot). Paling banyak muncul di ujung tulang ekor sampai ke punggung. Tanda ini tak membahayakan karena hanya merupakan warna biru yang ada di pigmen-pigmen bawah kulit dan akan berkurang sendiri seiring pertumbuhan bayi. 


Yang juga sering muncul ialah apa yang disebut "gigitan burung bangau". Warnanya merah di kelopak mata dan dahi. Biasanya kelihatan pada kulit yang putih. Ini disebabkan pembuluh kapiler bayi yang menonjol. Ada pula strawberry marks, yakni pembuluh darah yang sangat banyak di satu tempat, seperti yang dimiliki mantan Presiden Rusia, Gorbachev. 


* Sering Buang Angin. 


Selain persoalan menyangkut kulit, gangguan kecil lainnya ialah sering buang angin dan sendawa. Hal ini terjadi karena kolik. Udara di saluran pencernaan tak bisa keluar ke atas atau ke bawah, sehingga terjadilah sembelit udara. Justru kalau bayi sering buang angin malah bagus. 


*Sering Cegukan 


Gangguan yang satu ini juga kerap bikin cemas para ibu. Padahal, "Cegukan pada bayi bukan merupakan tanda penyakit tertentu," ujar Dr. Najib Advani, Sp.A, MMed. Paed. dari Bagian Kesehatan Anak FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo. Lain halnya dengan cegukan pada orang tua, bisa merupakan suatu gejala penyakit. 


Cegukan pada bayi, terang Najib, terjadi karena ada kontraksi pada sekat rongga badan yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma). Namun, apa penyebab munculnya kontraksi tersebut, hingga kini belum diketahui jelas. 


Umumnya cegukan akan hilang sendiri dan tak berbahaya. Bayi cukup diberikan minum air hangat. Untuk bayi yang agak besar, berikan gula pasir tanpa dicairkan sebanyak satu sendok teh. Bila si bayi masih tetap cegukan, anjur Najib, bawalah ke dokter. Sebab, "Cegukan yang lama dapat mengganggu bayi. Misalnya, ia jadi rewel sampai tak mau makan. Kalau sudah nggak mau makan, tentunya si bayi bisa sakit." Nanti dokter akan memberikan obat untuk mengurangi kontraksi pada sekat rongga badan sehingga cegukannya berhenti.

Sumber : http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=01030&rubrik=bayi

Posted by Unknown at 9:33 AM No comments:
Labels: Info Parenting

LEBARAN DI DURI ajah...


"Minal Aidin Wal Faidzin Maafkan Lahir dan Bathin...Selamat Para pemimpin Rakyatnya makmurr terjaminnn..."...or Selamat Hari Lebaran minal aidin wal faidzin mari bersalam-salaman..."dan seterusnya........

or "Allahuakbar 3x ...Allahuakbar 3x Allahuakbar Walillahilham....."

Azka, mama, papa bertiga dirumah sambil berharap ada suara takbir dicamp...tapiiii seperti kata mama ga terdengar takbir dicamp....sedih...tapi mama azka ga kehabisan akal supaya lebaran teraasa ramai dan supaya aku bisa merasakan suasana lebaran mama mendownload mp3 Takbir Lebaran heehehehehe jadi ramai deh rumah kami, trus biar terasa suasana lebarannya mama bikin masakan khas lebaran ketupat (pake plastik karena mama lupa MAU tutup sehari sebelum lebaran^^mama mmg slalu rada pikunnn kata papa..hehehe). Selain ketupat ada sayur labu siam, opor ayam, dan sambal goreng ati...kata papa ni masakan mama uenakkkk pollll hehehe....bener ga ya???azka blm bisa nyobain si...hihihi...

oh pas hari lebaran kemarin setelah papa pulang dari sholat Ied...(mama ga ikut karena harus nemenin aku) kami silaturahmi ke rumah temen-temen mama dan papa...sebelumnya ada tante iie dan om wandi ke rumah kami...sama kaka syhan..(yg cakep itu loh...hehehe azka jadi malu...^^,,), trus ada beberapa temen papa. Rumah pertama yg kami kunjungi adalah rumah tante emma dan om cahyo...disana aku ketemu buanyaaaaak temen-temen papa yg silaturahmi jg...bermaaf-maafan..trus azka ketemu kaka dianti. Dari rumah kaka dianti aku kerumah adik airel, adik afif jg loh...dirumah adik afif azka sempet bobo dibox graconya afif hehehe....menyenangkan bisa getar azka sempet bingunggg tapi enak euy....

trus pulangnya azka ketiduran capeeeeeeee diajak berkeliling sama mama dan papa...oia ntr yah mama azka upload-in foto azka waktu lebaran hehehe....tahun ini lebaran pertama azka looo.... 

Posted by Unknown at 8:59 AM 1 comment:
Labels: Kegiatan Azka
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod

Work under CC License

Creative Commons License